Sebenarnya siapa Steve Jobs dan mengapa ia bisa sampai dinobatkan sebagai orang tercerdas dalam bidang teknologi oleh fortune magazine ?
Steven Paul Jobs atau lebih dikenal dengan nama Steve Jobs lahir di kota San Fransisco, California, AS pada tahun 1955 dari pasangan Joanne Carole Schieble dan ayahnya Abdulfattah Jandali. Akan tetapi sejak bayi Jobs diadopsi oleh pasangan Paul dan Clara Jobs yang berasal dari Mountain View,Santa Clara County California, dan orang tua angkatnya inilah yang memberikan nama asli Steven Paul Jobs.
Keahlian Jobs dibidang teknologi sebenarnya sudah terlihat sejak bangku sekolah, hal ini bisa terlihat dari rutinitasnya mengajar di Hewlett Packard Company di Palo Alto, California selepas jam sekolah. Bersama dengan Steve Wozniak, Jobs memang pernah menjadi pekerja paruh waktu di perusahaan tersebut. Pada tahu 1972 Jobs lulus dari SMA Homestead, California dan kemudian diterima pada universitas Reed College di Portland, Oregon. Tapi setelah satu semester berjalan ia dikeluarkan dari tempat kuliahnya tersebut, selanjutnya Jobs mendaftar sekolah yang salah satunya mempelajari seni kaligrafi.
"Saat itu saya tidak melihat sama sekali manfaat kaligrafi dalam kehidupan saya. Namun, 10 tahun kemudian ketika kami mulai mendesain Macintosh yang pertama, ilmu itu menjadi sangat bermanfaat. Mac adalah komputer pertama yang bertipografi cantik yang kemudian di tiru oleh Window sehingga semua PC di dunia ini memiliki huruf-huruf indah beragam bentuk dan proporsi". Kata-kata tersebut merupakan ungkapan Jobs pada saat pidato dalam acara wisuda stanford University, mengenai pengalamannya saat kuliah.
Sepulang melakukan perjalanan pencerahan spritual ke India, pada usia 21 atau tepatnya tahun 1976 bersama dengan Steve Wozniak dan Ronald Wayne - dengan sokongan dana dari seorang marketing manager and engineer produk Intel bernama Mike Markkula Jr - mendirikan perusahaan yang diberinama Apple dan komputer pertama yang diperkenalkan diberi nama Apple I. Pada tahun 1977 Apple sukses menjungkirbalikan prediksi para pemain lama didunia komputer dengan meluncurkan Apple II, sebagai Home Computer (*read PC) untuk sekmen perumahan. Produk ini sukses besar dipasaran dan berhasil memberi Apple pengaruh besar di industri komputer pribadi.
Setelah sempat direkrut Mike Scott dari National Semiconductor pada tahun 1978, dua tahun kemudian yaitu tahun 1980 Apple mulai menjual kepemilikan saham perusahaan mereka dibursa efek, langkah ini berjalan dengan sukses dan ketenaran Jobs pun semakin bertambah. Seiring dengan berkembangnya Apple Computer, pada tahun 1983 Jobs menggaet John Sculley, dari perusahaan Pepsi-Cola, untuk membantu mengatur perkembangan Apple Inc. Salah satu tantangan yang diberikan Jobs kepada Sculley yaitu "Apakah kamu mau menjual minuman berkarbon seumur hidupmu, atau maukah kamu mengubah dunia ?".
Seiring perkembangan pesat Apple, pada tahun 1984 Jobs merancang puncak kesuksesannya didunia komputer dengan meluncurkan Macintosh, komputer pertama yang berhasil dijual ke pasaran dengan menghadirkan fitur antarmuka pengguna grafis. Tapi siapa yang menyangka, bukan kejayaan yang didapat justru satu tahun kemudian, atau tepatnya pada tahun 1985 Sculley memecat Jobs dari jabatannya dan mengusirnya dari Apple Inc. karena dianggap menyebabkan banyak masalah kepimimpinan di Apple.
Mengenai peristiwa tersebut Jobs pernah mengungkapkan perasaannya saat mengisi salah satu acara wisuda di stanford university, ia berkata :
"Woz dan saya mengawali Apple di garasi orang tua asuh saya ketika berumur 20 tahun. Kami bekerja keras dan dalam 10 tahun Apple berkembang dari hanya kami berdua menjadi perusahaan 2 milyar dollar dengan 4000 karyawan. Kami meluncurkan produk terbaik kami Machintosh satu tahun sebelumnya dan ketika saya baru saja menginjak usia 30 tahun, saya dipecat, bagaimana mungkin Anda dipecat dari perusahaan yang Anda dirikan? Yah, itulah yang terjadi".
Setelah dipecat dari Apple, di tahun 1986 Jobs (bersama Edwin Catmull), mendirikan sebuah studio animasi komputer yang diberi nama Pixar. Kisah sukses Jobs diusaha barunya inipun terhitung cepat, hanya dalam satu dekade Pixar berkembang menjadi terkenal dan berhasil dengan film terobosannya Toy Story, kemudian diikuti dengan pembuatan film-film lain yang berhasil memenangkan Academy Award seperti Finding Nemo dan The Incredibles. Karena kesuksesannya di Pixar para pengamat industri hiburan sempat memprediksikan Jobs sebagai salah satu calon pengganti Michael Eisner (pemimpin The Walt Disney Company).
Karena kecintaan pada dunia teknologi komputer, Jobs sebenarnya tidak pernah meninggalkan dunia yang telah membesarkan namanya tersebut. Melalui salah satu perusahaan komputer miliknya yang bernama NeXT Computer akhirnya Jobs kembali ke Apple Inc. perusahaan yang dulu ia dirikan. Dan tidak membutuhkan waktu lama, di tahun 1997 Jobs diangkat menjadi pemimpin sementara di Apple setelah kepergian Gil Amelio.
Mulai tahun 2000an Steve Jobs bersama Apple mulai melebarkan sayap dengan menciptakan
inovasi baru yang memperkenalkanan iPod sebagai alat musik portabel, piranti lunak iTunes, dan iTunes Music Store. Inovasi tersebut dilakukan untuk mengalihkan perhatian pasar yang sudah melekat dengan produk-produk microsoft. Sepeti kesuksesan-kesuksesan sebelumnya, dalam satu dekade produk iPod berkembang pesat dan Apple terus meluncurkan produk-produk lain seperti iPhone dan juga iPad.
Strategi tersebut berhasil, karena ditahun 2010 produk-produk Apple mulai berhasil melekat dihati para pengguna teknologi. Setelah Apple Inc. mulai meraih laba penjualan kembali, perusahaan tersebut akhirnya melepaskan gelar Steve Jobs sebagai pemimpin sementara. Dengan segala inovasinya, Jobs berhasil mendapatkan kembali posisinya pada perusahaan yang ia dirikan meskipun dengan kondisi kesehatan yang sudah tidak sempurna lagi karena vonis kanker ganas dengan harapan hidup hanya 3 - 6 bulan yang diberikan dokter.
Ditengah kondisi kesehatannya, Jobs pernah mengungkapkan perasaannya dengan kata-kata seperti berikut :
" Mengingat bahwa saya akan segera mati adalah kiat penting yang saya temukan untuk membantu membuat keputusan besar. Karena hampir segala sesuatu-semua harapan eksternal, kebanggaan, takut malu atau gagal-tidak lagi bermanfaat saat menghadapi kematian. Hanya yang hakiki yang tetap ada. Mengingat kematian adalah cara terbaik yang saya tahu untuk menghindari jebakan berpikir bahwa Anda akan kehilangan sesuatu. Anda tidak memiliki apa-apa. Sama sekali tidak ada alasan untuk tidak mengikuti kata hati Anda ".
Regards,
Sumber :
wikipedia.org
Pidato Steve Jobs "Stay Hungry Stay Foolish"
Berbagai sumber diolah
Comments :
0 komentar to “Succses Story : Steve 'The Mastermind' Jobs”
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Posting Komentar
UNTUK KEMAJUAN DUNIA INTERNET MARKETING DI INDONESIA, TERIMAKASIH