Sobat ku, tanpa bermaksud menggurui...tahukah anda bahwa marak sekali blogger
Ya, semuanya sama...Dari kata-kata dan gambar yang digunakan sampai tanda bacanya pun bisa sama !, yang membuat saya heran adalah tidak tertulis satupun sumber penulis. Jadi, siapa yang pertama kali mengeluarkan artikel tersebut..Saya juga tidak tahu dan tidak ingin menelusurinya..hmm..
Duplicate content. Itulah yang banyak dilakukan oleh blogger
Kenapa tidak tulis sendiri ?, Ga punya ide ?,
Itulah pentingnya kita membaca, TITIK. Seperti yang dikatakan mas dwiki bahwa dengan membaca, banyak ilmu dan pengalaman (orang lain) diserap. Alur tersebut bisa kita jadikan ide sebuah tulisan, tak masalah selama kita hanya menjadikan tulisan seseorang sebagai refrens untuk tulisan kita.
Gunakan waktu blogwalking untuk membaca, jangan hanya sekedar meninggalkan komentar yang tidak berhubungan dengan artikel.
Oleh sebab itu sobatku...sebagai seorang blogger, sebelum kita mulai aktif menulis biasakanlah dulu budaya membaca...Mungkin sama seperti sebagian dari anda, sayapun hanya seorang blogger pemula yang sedang belajar menulis. Maka itu mohon maaf bila ada kata-kata yang salah pada artikel sederhana ini.
Saya Ricky, terimakasih dan sampai jumpa pada artikel peluang bisnis internet selanjutnya...
P.S : silahkan klik [link] ini bila ingin membaca artikel dari Dwiki Setiawan.
Pertamax enggak ini....
wah keren mas articelnya... benar-benar menohok... hehehehehe.....
setuju ricky.. harus suka membaca karena banyak manfaat dari membaca baru setelah itu menulis.. hehehe
@Kristanto WDS: yups pertamax gan, okei...
@Ambar: Memang alur yang ideal begitu ambar. Thanks for visit yah..
Saya bisa memahami betapa jengkelnya Mas Ricky melihat fakta yang kurang menyenangkan tersebut. Namun bukan berarti terputus jalan untuk menelusuri situs mana yang yang membuat teks tersebut pertama kali. Salah satu cara yang kiranya dapat dipakai adalah dengan memeriksa tanggal terbit masing-masing artikel yang ditelususuri dan membandingkannya. Hanya saja sepertinya tidak perlu sejauh itu, karena sepertinya tidak ada urgensinya bagi Mas Ricky.
Terkait dengan judul di atas, logika demikian memang yang sepatutnya. Karena berdasarkan teori ilmiah tentang keterampilan berbahasa. Maka MEMBACA menempati urutan awal ketimbang MENULIS. Dasarnya adalah, membaca adalah lebih mudah daripada menulis.
Oleh karena itu, mengamati banyaknya penulis yang tidak terlebih dahulu membaca, agaknya menarik dicermati karena ada kesan membalik teori ilmiah yang telah ada.
Intinya disedot dulu baru dimuntahkan ya mas? :-/
wah kalo membaca dulu gak mau
sama aja komen dulu bara baca hihihihi
@Umar Puja Kesuma: Benar mas, kalo dilihat dari teori ilmiah berbahasa memang seharusnya begitu tapi sayang yah banyak marketer yang blogging karena ikut-ikutan jadi mereka tidak mau sabar untuk belajar menulis lewat membaca.
@Nabil: Betul gan,
@candradot.com: Memang itu yang sering terjadi mas :)
Bener...bener......
kalo misalkan gak banyak yang ada di otak, nagaimana cara mengeluarkan banyak hal dari otak juga ????!!!! Lah isinya aja kosong !
masa teko kosong, mau ngeluarin sirup yang rasanya anggur dan enak banget ???!!!!
ya gak mas ???
membaca dulu baru coment, biar menmbah pengetahuan, terima kasih mas ricky. salam sukses
@Khalid Abdullah: yup, ilustrasi yang menarik mas. Thanks for visit yah :)
@heru: Sama-sama mas. sukses untuk anda juga.
kalau mas ricky junior blogger yang senior siapa mas? wong saya berguru ke anda.... ;(
@T. Wahyudi: walahh...mas tri bisa ae. Ga kebalik itu :)
bunyi di tentukan dengan kerasnya pukulan mas. jadi kalau orang yang isi kontennya dangkal apalagi jarang update, kemungkinan membaca bukanlah kebiasaannya. begitupun sebaliknya. jika kita menemukan blog yang mengagumkan. makna dan manfaat artikel sangat luas. maka dialah si pembaca yang kritis.
artikel ini bagus mas.
*btw mas Ricky, sepertinya blog ini perlu di reformasi deh. keknya gairah pembaca harus di genjot lagi mas. (sekedar atensi dari sahabat anda)
@fadly muin: Pemahaman seseorang terhadap suatu tulisan memang berbeda-beda mas. Saya rasa itulah perlunya memperhatikan respon dari pembaca yaitu untuk mengukur hasil karya yang sudah kita tampilkan.(hanya sekedar opini mas)
Terimakasih atas atensinya mas fadly, masukannya sangat berarti untuk perkembangan blog ini.
Kalo boleh saya menjelaskan sedikit, mengenai gairah pembaca yang berkurang atau kalo boleh saya tangkap dari minimnya komentar yang masuk. Sudah sempat saya singgung diposting sebelumnya disini. Itu merupakan salah satu hasil evaluasi saya terhadap blog businessman setelah sempat vakum 2 bulan terakhir. Dan saat ini saya sedang coba menyesuaikan lagi dengan selera pembaca. Semoga dengan masukan-masukan dari mas fadly bisa membuat blog ini makin baik.
Salam :)
Setuju banget mas dengan sarannya. Banyak membaca (termasuk banyak mengamati dan banyak merenung) adalah kunci utama untuk bisa menulis dan melahirkan ide-ide cemerlang.
Sayangnya, masih banyak mental mau serba praktis dan mental instan di kalangan blogger Indonesia. Coba ketik saja keyword "ciri-ciri gadis masih perawan" di google. Hasilnya, deretan posting dengan isi yang sama persis. Nggak tau lagi yang mana yang merupakan sumber utama :(
@iskandaria: Yup, terkadang kondisi seperti itu sering membuat kesal pengunjung yang sedang mencari info tambahan atau pembanding melalui search engine.