Wikileaks Bocorkan Dokumen Rahasia AS Terkait Indonesia

Aksi wikileaks membuat kehebohan dengan membocorkan dokumen-dokumen rahasia milik AS belum berhenti, situs yang didirikan oleh Julian Assange terus mempublikasikan dokumen-dokumen kawat diplomatik yang bersumber dari 274 kedutaan besar Amerika Serikat di berbagai belahan dunia, termasuk dari Departemen Luar Negeri AS. Jumlah dokumen yang diklaim mencapai 251,287 buah tersebut, menurut wikileaks sengaja dipublikasikan secara bertahap, agar masing-masing tema mendapat perhatian publik.

Setelah dunia dibuat tercengang dengan bocoran berita tentang mata-mata Amerika Serikat untuk PBB dan sikap Raja Arab Saudi yang meminta AS menyerang Iran, kali ini salah satu dokumen yang dirilis menyerempet nama Indonesia. Dokumen yang berklarifikasi 'secret' tersebut berasal dari Kedutaan Besar AS di Tel Aviv tertanggal 30 Juli 2009. Isi berita berkaitan dengan kunjungan menlu AS Hillary Clinton ke Jakarta 2009 lalu, ternyata sudah menimbulkan kesalahpahaman antar pejabat Dephan AS yang sedikit mempermasalahkan pernyataan Hillary Clinton di Jakarta tentang posisi AS yang mempertimbangkan untuk menyediakan "payung pertahanan" bagi negara-negara Arab moderat untuk menghadapi nuklir Iran.

Meskipun pada akhirnya pernyataan tersebut sudah diluruskan oleh Asisten Clinton, yang mengatakan bahwa pernyataan Hillary Clinton bukanlah mengindikasikan perubahan kebijakan soal menghadapi Iran. Akan tetapi hanya merupakan kesalahan jurnalis peliput yang terlalu melebih-lebihkan pernyataan tersebut.

Dokumen tersebut merupakan salah satu rahasia yang hanya menyerempet nama Indonesia, padahal wikileaks mengklaim ada 3.059 dokumen penting rahasia Amerika tentang Indonesia yang disusun Kedubes AS di Jakarta.

Dokumen-dokumen tersebut dibuat dalam bentuk Congressional Research Service (CSR), lembaga think tank Kongres AS. Dokumen CRS ini biasanya menjadi dasar bagi Senat AS dalam mengambil kebijakan. Berikut isi 3 dokumen tentang Indonesia yang sudah dirilis oleh wikileaks:

Masalah Timor Timur
CRS Report RS20332
East Timor Crisis: US Policy and Options
5 November 1999

* Pemerintahan Bill Clinton menekan RI agar menerima kehadiran pasukan perdamaian internasional di Timor Timur usai jajak pendapat 1999.
* Menghentikan kerja sama militer AS dan Indonesia dan mengancam sanksi lebih keras bila tak mau bekerja sama, mengendalikan milisi, dan memulangkan 200 ribu pengungsi Timor Timur.
* Mendukung keputusan IMF dan Bank Dunia menghentikan bantuan mereka untuk Indonesia.
* Bantuan yang dihapus untuk tahun 2000 antara lain bantuan ekonomi 75 juta dolar AS, Economic Support Funds 5 juta dolar AS dan IMET 400 ribu dolar
_______________________________________________________________

Tentang Pemilu 2004
CRS Report RS21874 Analyst in Southeast and South
Asian Affairs 20 Mei 2005

* SBY disebut the thinking general
* Bila Wiranto jadi presiden, hubungan RI dan AS akan sangat rumit karena Kongres AS menaruh perhatian besar pada isu pelanggaran HAM di Timor Timur.
* Suksesnya Pemilu 2004 meneguhkan dominasi partai sekuler, yaitu Golkar, PDIP, dan Partai Demokrat.
________________________________________________________________

Pelatihan Kopassus
Dokumen Joint Combined Exchange Training (JCET) and Human Rights Background and Issues for Congress
26 Januari 1999

* Sejak 1992, Kongres AS memutus program Pelatihan dan Pendidikan Militer In ternasional (IMET) untuk Indonesia setelah tragedi Santa Cruz. Namun, di bawah program JCET Dephan yang di setujui oleh Deplu, pasukan Baret Hijau AS melatih 60 anggota pasukan khusus TNI di Indonesia yang sebagian besar Kopassus. JCET berdalih pelatihan murni militer meskipun kurikulum latihan perang kota berjudul ‘crowd control’.
* April 1998, anggota Kongres AS menyurati Menteri Pertahanan Cohen Evans yang menyebut program JCET mengakali larangan Kongres. JCET dihentikan 8 Mei 1998.
_______________________________________________________________

Apakah kasus Bank Century merupakan satu diantaranya ?, hmm...kita tunggu saja perkembangan wikileaks selanjutnya...

Best Regards,